SEMARANG, beritajateng.tv – Sekitar 20 anak duduk di dalam ruangan serba guna di sebuah gang kecil di daerah Kauman sore itu. Ditemani beberapa pendamping, bocah-bocah berusia antara 3-15 tahun sibuk membuat tempat sampah portabel. Beberapa kali mereka berteriak hingga berlarian tak bisa diam. Begitulah suasana yang ditemui ketika Komunitas Harapan (Komhar) Semarang sedang mengadakan kegiatan pembelajaran.
Berlokasi di Jalan Inspeksi Kyai Damar Nomor 104 RT 03 RW 04, Kelurahan Kauman, Kecamatan Semarang Tengah, Komunitas Harapan hadir memberikan pelajaran tambahan kepada anak-anak di sekitar Pasar Johar khususnya terkait sifat sopan santun dan akhlak baik.
Berawal pada 2 Januari 2013 silam, almarhum Agung Setya Budi merasakan keprihatinan lantaran tinggal dan melihat langsung kondisi fisik di lingkungan sekitar Pasar Johar. Ia merasa lingkungan kurang kondisif dalam mendukung perkembangan anak-anak.
BACA JUGA: Cegah Stunting, Mahasiswa KKN Undip Gencarkan Edukasi dan Bagikan Nutrisi Tambahan ke Anak
Saat itu, Agung berpikir bahwa lingkungan tempat anak-anak tumbuh dan berkembang memiliki pengaruh besar terhadap karakter dan perilaku mereka. Sayangnya, berada di lingkungan yang keras dapat membuat anak-anak mudah terpengaruh dan terjerumus dalam perilaku yang negatif.
Dalam perjalanannya, ia berusaha keras agar anaknya tumbuh menjadi individu yang berkualitas dan memiliki sopan santun. Salah satu langkah yang ia ambil adalah memberikan pendidikan moral dan nilai-nilai positif kepada anak-anaknya, yang kemudian menjadi cikal bakal terbentuknya Komhar.
“Almarhum mendirikan Komunitas Harapan yang mengajarkan anak-anak belajar dan bermain yang positif. Untuk anak-anak yang tergabung di sekitar lingkungan Pasar Johar, ada beberapa RW dan RW,” kata Sunarsi, istri almarhum Agung kepada beritajateng.tv beberapa waktu yang lalu.
Komitmen teruskan Komunitas Harapan Semarang sepeninggal sang suami
Sunarsi kemudian berkomitmen untuk melanjutkan Komunitas Harapan setelah sang suami meninggal dunia pada 2018 lalu. Hingga saat ini, kata Sunarsi, terdapat 75 anak yang telah bergabung dengan Komhar.