Istimewanya, Ikan Sembilang dalam olahan itu merupakan hasil tangkapan warga sendiri dan belum sempat masuk pendinginan.
Mikail Baswedan: ekspedisi perubahan bukan kampanye
Sementara itu, saat disinggung mengenai kendala berkampanye di wilayah yang notabene “Kandang Banteng” Mikail menyebut dirinya tidak terlalu terusik. Menurutnya, warga Semarang, khususnya Tambak Lorok, tetap menerima dan menyambut dengan baik agenda Ekspedisi Perubahan.
Apalagi, kata Mikail, kegiatan hari ini bukanlah kampanye politik, melainkan sebuah dialog dan diskusi dengan tujuan mengumpulkan keresahan dan masalah yang ada di lapangan.
“Kami di sini mendengarkan, bukan kampanye kan ya, kami mengumpulkan masalah-masalah. Mereka mau dukung siapa pun ya kami tidak masalah, yang penting kita bisa membawa perubahan,” tegasnya.
Senada, Yusuf Rausan Fikri, Koordinator AMIN Muda Semarang, mengatakan bahwa kegiatan Ekspedisi Perubahan ini bukanlah kampanye yang mengajak masyarakat memilih pasangan nomor urut 1.
Menurut Yusuf, Ekspedisi Perubahan adalah kegiatan kepemudaan yang bertujuan untuk mengumpulkan keresahan masyarakat, yang nantinya akan pihaknya kumpulkan dan jadikan policy brief atau rekomendasi kebijakan kepada Timnas AMIN.
“Tapi tujuan kita, kita tahu ternyata grassroot atau akar rumput punya permasalahan ini, itu bisa menjadi rekomendasi kebijakan untuk Pak Anies ketika terpilih menjadi presiden nanti,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi