“Saya kan nomor undi 8, saya taunya dari grup. Kok belum ada piala, sound system, back drop masih bersender di lantai, meja juri belum ada. Kalau lomba itu kan biasanya meja juri tertata rapi, kok itu belum ada apa-apa? Lalu ada yang share, ‘Ini benar tempatnya?’ Tunggu sampai siang, kok gak ada kejelasan dari pihak panitia,” jelas Endah.
Anehnya, kata Indah, sehari sebelum lomba berlangsung, semuanya masih berjalan normal. Endah pun mengaku tak ada kejanggalan saat pengambilan nomor undi pada Kamis, 19 Desember 2024.
“H-1 pas pengambilan undian masih lancar. Tapi begitu hari H, pagi itu, ada WA dari panitia yang masuk ke grup lomba. Tertuju kepada ibu panitia untuk bertanggung jawab. Dari peserta sendiri kan bingung, ada apa ini di grup panitia? Internal antarpanitia kok seperti ini? Kita kan gak tau masalah internalnya apa?” tutur Endah.
Lebih lanjut, pertemuan terakhir Endah dengan Mei Sulistyoningsih terjadi saat mediasi di Kantor Gubernur Jawa Tengah saat hari H lomba berlangsung. Dari mediasi itu, Endah mengaku tak banyak mendapat kepastian.
“Katanya pas mediasi per orang akan mendapat Rp250 ribu. Cuma dari tim sanggar tari belum bisa menerima, karena asumsinya yang dapat penggantian adalah gelombang pertama. Lah, yang gelombang pertama itu yang mana? Kan lomba gak terlaksana sama sekai, masih muter-muter dan gak ada kejelasan sampai saat ini,” pungkas Endah. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi