Ia menyebut jika prosesi Dugderan tetap akan berjalan sebagaimana semestinya selama ini, tetap ada kirab budaya, dengan arak arakan dari Balaikota Semarang.
Prosesi di awali dengan upacara di Halaman Balaikota Semarang. Walikota Semarang baru, Agustina Wilujeng Pramestuti bertindak sebagai Kanjeng Mas Ayu Tumenggung Purbodiningrum, Adipati Kota Semarang akan memimpin upacara. Prosesi berlanjut dengan pemukulan bedug sebagai tanda mulainya pawai arak-arakan peserta Dugder.
Prosesi Dugderan Semarang 2025
“Ada prajurit Patang Puluhan, termasuk prajurit berkudo yang mengawali proses kirab budaya ini. Rombongan ibu Walikota dan pak Wakil Walikota serta Muspida yang menggunakan kereta kencana,” kata dia.
Pawai makin meriah dengan berbagai komunitas seperti komunitas Tay Kak Sie, lintas etnis, termasuk perempuan berkebaya. Ada pula Ormas seperti NU, Muhammadiyah yang makin memeriahkan acara.
“Sekaligus Dugderan anak akan kita gabung. Setelah prosesi pemukulan bedug oleh ibu walikota, menandai jalannya kirab budaya. 4000 anak akan berkesempatan tampil menunjukkan talentanya berupa flashmob di halaman Balaikota,” imbuh dia.
Setelah flashmob, lanjut Wing, anak-anak akan ikut pawai namun di barisan terakhir. Karena mereka tidak akan ikut arak-arakan sampai titik akhir dan hanya berhenti di depan Paragon. “Kasihan kalau anak-anak harus berjalan jauh. Mereka akan membubarkan diri di Paragon,” jelasnya.
Sementara rombongan Kanjeng Mas Ayu Tumenggung Purbodiningrum akan tetap menyusuri jalan Pemuda hingga ke Kauman.
“Sampai Kajman akan ada penyerahan suhuf kholaqoh. Yang biasanya di serambi masjid akan kita lakukan di lapangan alun-alun. Acara berlanjut dengan pembacaan suhuf kholaqoh, pengumuman tentang tibanya bulan Ramadhan yang nantinya akan ibu Walikota bacakan. Kemudian pembagian dan rebutan roti ganjel rel,” terangnya.
Tak sampai di sana, prosesi Dugderan akan berlanjut dengan bergeser melanjutkan prosesi ke Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) yang di terima oleh bapak Gubernur terpilih.
“Kami terus ajukan event ini ke pemerintah pusat agar masuk kalender of event. InsyaAllah kementrian kebudayaan akan kami undang. Karena Dugderan ini merupakan salah satu budaya kearifan lokal yang hanya ada di Kota Semarang. Ini event besar pertama yang oleh ibu Walikota lakukan, sekaligus ajang perkenalkan kepada masyarakat,” katanya. (*)
Editor: Elly Amaliyah