“Kalau modern aja biasanya kita arahnya ke konsep-konsep international wedding. Nah, kalau Jawa modern ada acara adat yang harus kita angkat juga,” bebernya.
Untuk pemilihan warna, juga terdapat perubahan tren yang mendasar. Beberapa tahun yang lalu warna nude dan earth yang menjadi primadona.
BACA JUGA: Kemenag Kota Semarang Ungkap Angka Pernikahan yang Terus Turun, Usia Ideal Menikah Jadi 25 Tahun
“Kalau sekarang cenderung ke warna merah, ice blue yang lagi diminati klien-klien di Semarang,” ucap Rini.
Meski begitu, Abdul menyebut jika tren prosesi pernikahan sebenarnya tak memiliki paten tertentu. Artinya, semua keputusan kembali lagi kepada permintaan klien.
Sebab, ada kalanya keluarga pengantin memiliki seleranya sendiri dan tidak ingin mengikuti apa yang menjadi tren terkini.
“Sebenarnya tergantung permintaan klien juga, cuma tren-tren sudah bisa kita prediksi, misal dari modern ke Jawa modern ini. Tapi sekali lagi kita kembalikan ke keluarga baik ke pihak perempuan atau laki-laki,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi