Ada dua bus yang akan menuju ke sana, namun satu bus mengalami rem blong dan masuk ke jurang sedalam 30 meter.
“Bus yang mengalami kecelakaan tersebut ditumpangi 50 orang. Kecelakaan itu mengakibatkan enam warga Manyaran dan pengemudi meninggal. Kini proses pemakaman tengah dilakukan termasuk pengemudi yang dimakamkan di wilayah Kemijen, semua proses pemakaman difasilitasi Pemkot Semarang,” terangnya.
Mbak Ita berujar, selain 7 korban meninggal. 23 warga Manyaran mengalami luka ringan dan 3 lainnya mengalami luka berat.
13 korban luka sudah mendapat perawatan medis di RSUD KMRT Wongso Negoro Kota Semarang.
Esok hari 15 korban yang mengalami luka-luka juga akan dibawa ke RSUD KMRT Wongso Negoro.
“Biaya pengobatan korban luka-luka akan dibiayai Jasaraharja dengan plafon maksimal Rp 20 juta. Namun jika kurang Dinkes Kota Semarang akan menambah melalui BPJS atau UHC,” katanya.
Ia juga mengatakan korban meninggal akan diberi santunan oleh Jasaraharja masing-masing Rp 50 juta.
Dua korban meninggal sudah mendapatkan santunan dan diterima langsung oleh pihak keluarga.
Empat lainya dijelaskan Mbak Ita akan menerima santunan dari Jasaraharja esok hari.
Terkait trauma yang dialami anak-anak dalam insiden maut tersebut, Mbak Ita berujar akan mendatangkan psikolog esok hari.
Psikolog tersebut akan melakukan trauma healing kepada anak-anak yang menjadi korban dalam insiden tersebut.
Pihak Kecamatan Semarang Barat beserta Kelurahan Manyaran juga akan membantu memulihkan kondisi psikologis anak-anak.
“Pastinya anak-anak mengalami trauma, hal itu harus ditangani. Karena pemulihan psikologis lebih sulit dibandingkan pemulihan luka fisik,” tambahnya.(Ak/El)