“Kami diminta standby, menyiapkan benda-benda berharga dan paspor untuk sewaktu-waktu dilakukan evakuasi. Jadi malam itu semua ready menunggu instruksi,” katanya.
Setelah Presiden Nepal mengundurkan diri, kondisi berangsur militer kendalikan. WHO bekerja sama dengan PBB memfasilitasi evakuasi Tecky dan tim ke bandara.
“Kami dibawa kendaraan PBB, melewati jalan alternatif karena demo pecah lagi di pusat kota. Jalanan sepi, hanya ada patroli tentara bersenjata,” lanjutnya.
Setelah melewati tiga hari penuh ketegangan di Kathmandu akibat kerusuhan, Tecky akhirnya bisa kembali ke Indonesia dengan selamat. Kepulangannya tidak lepas dari koordinasi ketat antara pihak WHO, panitia lokal, serta dukungan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Nepal.
BACA JUGA: Begini Kronologi Terjadinya Demo Anarkis di Chaos Nepal, Bakar Rumah PM-Menkeu
Meski awalnya sempat ada rasa waswas karena bandara Tribhuvan sempat tutup sementara, Tecky akhirnya mendapat kepastian penerbangan pulang. Rasa lega tak bisa Tecky sembunyikan saat pesawat lepas landas meninggalkan Nepal.
“Keluarga di Indonesia langsung saya hubungi begitu sampai transit. Mereka sangat bersyukur akhirnya saya bisa pulang dengan selamat,” pungkasnya. (*)
Editor: Farah Nazila
									












