Menurut Bambang, terdapat beberapa kelompok masyarakat yang terdampak akan adanya tambak udang. Yakni masyarakat sekitar tambak, petani rumput laut, petani, pengusaha, nelayan tepi, nelayan tengah, hingga sektor pariwisata.
“Masyarakat yang di sekitar tambak, sumurnya mulai payau, bau, dan bising. Paling tidak, pihak manapun kalo pergi ke Karimunjawa libatkan masyarakat, jangan sebelah pihak,” mintanya.
Di sisi lain, Gunawan, kuasa hukum dari petambak menegaskan pihaknya masih akan terus menunggu perkembangan ke depannya. Ia menjelaskan bahwa tambak udang juga dapat berharmonisasi dengan pariwisata. Ia juga menekankan sisi ekonomi yang mampu tergerak dengan adanya tambak udang di Karimunjawa.
“Dengan adanya tambak ini bisa membangkitkan daya kritis masyarakat, lembaga terkait yang dibiayai APBN bekerja, DLHK dengan BTN nya, KKP dengan pertanian dan perikanannya, pariwisata dengan dermawa dan bandaranya. Semuanya tinggal niat pemerintah,” ucapnya.(*)
Editor: Farah Nazila