“Saat mereka masuk penjara, nanti malah bisa terulang saat keluar karena ia sedang proses pencarian identitas. Jangan sampai dia merasa dirinya penjahat dan saat keluar terulang,” sambungnya.
Sarankan tersangka gangster jalani terapi psikologi
Lebih lanjut, ia menyebut, alih-alih dipenjara, para pelaku kreak sebaiknya menjalani terapi atau rehabilitasi psikologi. Sebab menurutnya, kunci utama dari pemberantasan gangster adalah menumbuhkan kesadaran diri mereka.
“Kalau ingin mengubah apapun kalau anak belum punya motivasi susah, jadi pembinaan pertama adalah memunculkan kesadaran untuk berhenti dari geng itu,” kata Iis.
Iis menjelaskan, pembinaan psikologi penting agar mereka paham apa yang salah dari kegiatannya. Sekaligus menjadi benteng agar pembentukan identitas diri tidak melenceng.
BACA JUGA: Awas Kreak! Ini Daftar Gangster yang Berkeliaran di Kota Semarang Beserta Daerah Markasnya
Meski begitu, Iis tidak dapat memastikan berapa lama waktu yang terbutuhkan sampai para gangster benar-benar tobat. Hal tersebut dapat bergantung pada pada peran berbagai pihak di kehidupan sehari-hari.
“Itu memang butuh banyak elemen, mulai dari psikologi, pola asuh keluarga, pendidikan. Jangan sampai anak ini membentuk identitas bahwa ia layak menjadi penjahat,” tandasnya. (*)
Editor: Farah Nazila