BACA JUGA: [Video] Tradisi Unik Syawalan di Semarang, Bagi-bagi Ketupat Jembut
Hadi, salah satu pengurus masjid Roudlotul Muttaqin mengakui, tradisi tersebut sudah mulai pudar.
“Dulu meriah sekali perayaannya, kalau sekarang hanya beberapa daerah saja,” jelasnya.
Tradisi unik tersebut biasanya berlangsung sejak pagi hari. Setelah Salat Subuh, warga mulai berkumpul dan melakukan halal bi halal terlebih dahulu. Setelah itu, barulah sejumlah warga menghidangkan kupat jembut dan biasanya menjadi rebutan.
BACA JUGA: Lebaran Ketupat: Fenomena Budaya dalam Mempertahankan Solidaritas Sosial
Seiring berjalannya waktu, pembagian kupat jembut kini sering berisi uang dalam bungkus plastik untuk menarik minat anak-anak. (*)
Editor: Ricky Fitriyanto