SEMARANG, beritajateng.tv – Media sosial, khususnya TikTok, diramaikan oleh konten anak-anak yang menjalani cuci darah atau hemodialisis.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah menyebut, pencegahan penyakit ginjal pada anak-anak bisa terlaksana sejak berada dalam kandungan ibu.
Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Jateng, Elhamangto Zuhdan mengungkap pemerintah sudah berupaya untuk menghindari penyakit gagal ginjal pada anak sejak dini.
Hal itu Elham sampaikan saat beritajateng.tv hubungi melalui WhatsApp, Rabu 31 Juli 2024.
“Kalau dari sisi anak-anak, menghindari mereka dari kejadian gagal ginjal, upaya sudah pemerintah lakukan dari awal. Ibu hamil memang dari awal sudah dilakukan banyak screening,” ujar Elham.
Adapun screening itu, kata Elham, berlangsung di tingkat primer seperti puskesmas hingga tingkat lanjut jika ada indikasi.
Bahkan, saat anak lahir, screening juga bertujuan untuk mendeteksi apakah ada indikasi gangguan ginjal atau tidak. Sehingga, kata Elham, kejadian itu bisa terdeteksi sejak awal.
“Sebetulnya kejadian ini bisa di cek dari awal. Kalau memang ternyata anak mengalami gangguan fisik yang bisa berakibat pada ginjal, maka harus ditangani dari awal,” tegas Elham.
Perbanyak gerak dan motorik pada anak menjadi kunci
Tak hanya screening sejak dalam kandungan, GERMAS atau Gerakan Masyarakat Hidup Sehat yang selalu Pemerintah gaungkan menjadi kunci penting untuk mencegah gagal ginjal, tak terkecuali bagi anak-anak.
Terlebih, kata Elham, ruang gerak anak semakin hari semakin sempit seiring pesatnya teknologi atau gadget.
“Ruang terbuka untuk publik juga sudah makin turun. Teknologi buat anak beraktivitas tanpa pergerakan fisik dan motorik,” ujarnya.