“Dari hasil klarifikasi kami, muncul surat pernyataan, yang mana pelatih tersebut menyatakan untuk tidak menggunakan piagam tersebut karena meragukan keabsahannya,” papar Deta.
Selain membenarkan piagam itu tak absah, Deta menyebut pelatih bersangkutan juga mengaku hasil perlombaan dalam piagam palsu itu tak sesuai dengan kenyataan.
“Dalam pernyataan itu ada bahwa pelatih tidak akan mengulangi apa yang terjadi sekarang. [Surat pernyataan] itu kami bawa ke Disdikbud,” akunya.
Hingga saat ini, tutur Deta, proses masih terus berlanjut. Per hari ini, Deta menyebut ada pemanggilan pihak terkait dari Inspektorat.
Kendati pelatih marching band sudah membuat surat pernyataan bahwa itu piagam palsu, Deta belum bisa menyatakan apakah itu salah pelatih sepenuhnya.
“Saya belum berani ngomong [dugaan pemalsu] dari pihak pelatih, tapi sementara dalam surat pernyaataan, pelatih ngomong seperti itu. Dia menarik piagam penghargaan untuk PPDB karena tidak asli dan tidak absah,” jelas Deta.
BACA JUGA: Kejadian Lagi! Piagam Palsu Lolos PPDB SMAN Favorit di Semarang(*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi