Ia menyatakan kekhawatirannya terhadap kondisi nasional yang belakangan ini di warnai oleh tindakan anarkis dan provokasi yang tidak sesuai dengan ajaran agama maupun nilai-nilai Pancasila.
BACA JUGA: Tokoh Agama dan Masyarakat di Jateng Serukan Kedamaian untuk Negeri
“Kami bertekad menjaga suasana yang aman, tenteram, dan harmonis demi masa depan bangsa dan kota Semarang. Sebagai pejuang kemerdekaan, kita harus terus memelihara jasa dan perjuangan para pahlawan yang telah berkorban merebut kemerdekaan dari tangan penjajah,” ujarnya.
KH. Hanief juga mengingatkan pentingnya menolak segala bentuk adu domba yang dapat memecah persatuan bangsa. Dia menyebutkan bahwa Masjid Kauman adalah saksi sejarah perjuangan bangsa. Termasuk saat proklamasi kemerdekaan yang pertama kali berkumandang di masjid tersebut pada 17 Agustus 1945.
Sementara itu, Wakil Walikota Semarang, Iswar Aminuddin, menyampaikan bahwa pemerintah dan masyarakat harus bersinergi dalam membangun kota yang sejahtera, aman, dan damai.
Ia mengajak seluruh pihak untuk menjaga informasi dan tidak menyebarkan berita hoax yang bisa memecah belah masyarakat.
“Kami membutuhkan doa dan dukungan dari seluruh masyarakat agar kota Semarang tetap harmonis dan rukun. Mari bersama-sama kita jaga kedamaian kota ini dan hindari provokasi yang bisa merusak citra kita bersama,” kata dia. (*)
Editor: Elly Amaliyah