“Ada plus-minusnya, kalau buat saya umrah itu relatif, tidak ada murah-mahal. Akan tetapi masyarakat harus waspada terkait dengan umrah backpacker karena ada konsekuensinya,” tuturnya.
Kemenag tak anjurkan umrah backpacker
Beberapa waktu yang lalu, Menteri Agama RI Yaqut Cholil menyebut bahwa Pemerintah Indoneia tidak menganjurkan masyarakat untuk melaksanakan umrah backpacker.
Tujuannya adalah untuk melindungi umat Muslim yang ingin melaksanakan umrah. Hal itu lantaran perjalanan umrah berbeda dengan perjalanan wisata lainnya, karena melibatkan aturan-aturan peribadatan yang harus jadi perhatian.
“Ke Eropa, Jepang, Amerika, ke mana pun kita bisa lakukan sendiri, karena tidak ada aturan-aturan dalam melakukan perjalanan itu, tapi umroh berbeda. Ada aturan peribadatan yang harus kita penuhi,” kata Yaqut.
Yaqut menyebut, tidak semua umat memahami aturan peribadatan. Oleh karena itu, perlu bimbingan dan bantuan dalam melaksanakan umroh.
Selain itu, pemerintah juga menginginkan agar jamaah umrah mendapatkan bantuan dan panduan yang memadai dari biro perjalanan umrah yang profesional.
“Banyak hal yang jadi pertimbangan pemerintah kenapa sebaiknya memang umroh backpacker itu kita hindari. Jadi ada biro-biro umroh travel perjalanan ibadah umroh yang akan siap membantu umat untuk bisa menjalankan umroh dengan baik,” tandas Yaqut. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi