Scroll Untuk Baca Artikel
Politik

Pemilih Bimbang di Jateng Lampaui Elektabilitas Kedua Paslon, Pengamat: Harusnya Pakai Mesin Partai

×

Pemilih Bimbang di Jateng Lampaui Elektabilitas Kedua Paslon, Pengamat: Harusnya Pakai Mesin Partai

Sebarkan artikel ini
KPU RI Jawa Tengah | undecided voters Foto kolase Andika-Hendi (kiri) dan Luthfi-Yasin) debat pilgub jateng
Foto kolase Andika-Hendi (kiri) dan Luthfi-Yasin (kanan), paslon yang bakal berlaga di Pilgub Jateng 2024. (ant)

“Ini catatan bagi kedua paslon. Harusnya menggunakan atau dibantu oleh mesin partai pengusung masing-masing, karena jangkauan Jawa Tengah itu cukup luas,” tegas dia.

Banyak undecided voters, Andreas minta KPU dapat maksimalkan Debat Pilgub yang sisa dua kali

Tak hanya itu, Andreas juga berharap KPU Jawa Tengah dapat menyelenggarakan dua debat Pilgub mendatang secara maksimal.

Sehingga, lanjut dia, kedua paslon memiliki kesempatan untuk meyakinkan pemilih melalui gagasan dan rencana program kerjanya.

“Kedua paslon ini harus memanfaatkan debat semaksimal mungkin untuk memperkenalkan dan meyakinkan hati dari calon pemilih yang 42,9 persen,” tegasnya.

Selain pemilih bimbang atau undecided voters, masih ada 11,6 persen warga yang menunggu saran dari orang kepercayaan atau sosok berpengaruh baginya.

BACA JUGA: Soal Pemilih Bimbang di Jawa Tengah 40 Persen Lebih, Mungkinkah Dirangkul Jokowi? Ini Kata Pengamat

Hampir seperempat pemilih di Jawa Tengah tak kenal kedua paslon, Andreas sayangkan jika mereka golput

Lalu ada 25,6 persen atau sekitar seperempat dari jumlah pemilih di Pilgub Jawa Tengah sama sekali belum mengenal kedua paslon cagub-cawagub itu.

“Yang tidak tahu paslon itu 25,6 persen, ini kan posisi kedua setelah 42,9 persen [undecided voters yang menunggu proses debat]. Ini kan sesuatu ironi ya, karena survei ini berlangsung pada 15-20 Oktober. Hampir 3 minggu dari penetapan pasangan calon,” papar Andreas.

Bila kondisi itu dibiarkan begitu saja, Andreas merasa kelompok tersebut akan berpotensi tidak mengikuti pemungutas suara Pilkada.

“Kalau tidak digarap ini jadi golput ini. Bukan karena paslonnya tidak sesuai dengan keinginan atau masih bingung, itu kan masih relatif berbeda kalau memang tidak tahu sama sekali. Ini tugas berat bagi pasangan calon dan bagi penyelenggara juga,” pungkasnya. (*)

Editor: Mu’ammar R. Qadafi

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan