“Sebenarnya tujuan utamanya untuk mentrigger produsen roti untuk memberikan alternatif kepada penikmat roti bahwa ada isian lokal yang rasanya nggak kalah. Juga cocok untuk vegetarian atau orang yang mau konsumsi makanan lebih sehat,” lanjutnya.
Djikstra Kota Lama pertahankan sejarah gedung
Djikstra Kota Lama sendiri merupakan kafe yang baru beroperasi beberapa bulan terakhir. Berada di lantai 2, namanya yang terkesan unik pun bukan tanpa alasan.
Menurut Harris, nama Djikstra berasal dari seorang tokoh Romo John Djikstra yang merupakan cikal bakal pemilik gedung yang ia tempati. John Dijkstra sendiri dikenal sebagai pastor asal Belanda yang merakyat dan memiliki berbagai gagasan dalam pemberdayaan masyarakat miskin Indonesia.
“Kami menempati bangunan ini sehingga kami tetap menggunakan nama Djikstra sebagai salah satu upaya mempertahankan dan mengingat semangat beliau,” ungkap Harris.
Mengusung konsep vintage, Djikstra lebih fokus pada perkumpulan komunitas dan pertemuan anak muda. Berbagai acara mulai dari rapat, workshop, pesta ulang tahun, hingga lamaran dapat orang lakukan di tempat ini.
Sementara, varian menu yang ada di sini juga cukup beragam mulai dari cemilan, makanan berat, dan kopi. Harga menunya mulai dari Rp10 ribu hingga Rp40 ribu.
Yang pasti, kalian wajib mencoba menu roti dengan isian tempe yang mereka tawarkan dengan harga Rp 7 ribuan saja.(*)
Editor: Farah Nazila