Jateng

Unik! Prosesi Pengukuhan Pegawai Baru Dishub Semarang, Jalan Kaki dari Balaikota ke Mako Hingga Penyiraman Air Suci

×

Unik! Prosesi Pengukuhan Pegawai Baru Dishub Semarang, Jalan Kaki dari Balaikota ke Mako Hingga Penyiraman Air Suci

Sebarkan artikel ini
Unik! Prosesi Pengukuhan Pegawai Baru Dishub Semarang, Jalan Kaki dari Balaikota ke Mako Hingga Penyiraman Air Suci
Prosesi pengukuhan pegawai baru tradisi korps Dinas Perhubungan Kota Semarang. (Ellya/beritajateng.tv)

BACA JUGA: Dinas Perhubungan Bersihkan Rambu Lalu Lintas di 800 Titik Kota Semarang

Menurut dia, rangkaian seremonial ini bertujuan agar pegawai baru memahami, menghayati, dan memiliki jiwa memiliki akan tugas-tugasnya di Dinas Perhubungan.

“Sehingga terbentuk satu jiwa, satu korsa, satu senasib sepenanggungan. Untuk menjalankan tugas di Dinas Perhubungan Kota Semarang,” jelasnya.

Kusnandir berharap melalui pengukuran ini para pegawai baru baik CASN dan PPPK cepat beradaptasi, memahami dan menyesuaikan tuntutan tugas di Dinas Perhubungan Kota Semarang.

Sementata itu, Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Semarang, Danang Kurniawan mengatakan, ada 130 pegawai yang mengikuti seremonial penyematan tanda pangkat dan pengukuhan.

“Kegiatan hari ini penyematan tanda pangkat ada sekitar 130 orang, terdiri dari 9 CPNS dan sisanya dari PPPK,” papar dia.

Menurut Danang, rangkaian kegiatan telah berjalan sejak sepekan lalu, dimulai dengan pembekalan dan diakhiri dengan pengukuhan.

“Ada pembekalan. Kemudian terakhir ada pengukuhan yang mulai pada pukul 05.00 WIB dengan berjalan kaki dari Balaikota Semarang hingga Mako,” imbuh Danang.

Rangkaian pengukuhan dan penyematan tanda pangkat mulai dengan prosesi apel di Balaikota Semarang. Kegiatan berlanjut dengan Long March jalan kaki menuju Mako Dinas Perhubungan di Tambak Aji.

Di Mako, papar Danang, tradisi korp berlangsung dengan khidmat. Ada penyematan tanda pangkat, prosesi mencium bendera merah putih, dan penyiraman air suci.

“Penyiraman air suci, berasal dari tiga sumber air, yakni dari air zam zam, air sendang drajat Gunung Lawu yang kami ambil sendiri. Kita yakini air itu bertuah untuk memotivasi mereka. Dan ketiga air dari sumber sumur ki Ageng Pandanaran, yang merupakan pendiri Kota Semarang,” jelas dia. (*)

Editor: Elly Amaliyah

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan