Oleh karena itu, Pemkot Semarang melalui Dinas Pertanian bakal memberikan bantuan untuk urban farming di masjid-masjid.
“Surprise karena ternyata biasanya satu hektare itu untuk bawang merah menghasilkan 9-10 ton. Tetapi ini tadi dihitung ternyata bisa sampai 14,6 ton per hektare. Ternyata selisih banyak sekali. Hasilnya tentu bisa mensejahterakan bagi masyarakat dan pengurus masjid, kemudian petani senang karena hasilnya luar biasa,” paparnya.
Ia berharap kegiatan ini bisa terus berlanjut sehingga bisa memunculkan mata pencaharian untuk masyarakat sekitar masjid. Ke depan, Pemkot Semarang bakal membangun Toko Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk memasarkan hasil urban farming.
Sementara itu, Dewan Pengawas Pengurus Pengelola MAJT, KH Ahmad Darodji mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Semarang. Karena telah memberikan bantuan dan masukan terkait pemanfaatan lahan yang ada.
Ke depan, pria yang juga menjabat sebagai Ketua MUI ini juga akan mendorong masjid-masjid lain untuk melakukan urban farming pengendali inflasi.
“Motivasi bisa mengendalikan inflasi bisa membuat kita ini ternyata tanah garapan bisa bermanfaat. khusus pengurus masjid bisa memanfaatkan tanah sehingga bisa melaksanakan pengentasan kemiskinan. Dan insya-Allah akan di aplikasikan ke masjid lain dengan di sini sebagai contoh,” imbuhnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah