“Pasca kejadian, kami menemukan bukti bahwa setiap hari paling tidak ada 20 truk bermuatan lebih yang melintas di Jalan Prof Hamka di luar jam operasional,” ungkapnya.
Fakta tersebut tentu membuat mahasiswa UIN Walisongo dan warga Ngaliyan semakin geram. Ia menekankan, mahasiswa dan masyarakat Ngaliyan tak akan tinggal diam apabila ke depan pemerintah dan aparat kepolisian tidak melakukan penindakan tegas kepada truk-truk yang melanggar jam operasional.
Bahkan, dalam aksi hari ini, mereka sempat menghentikan truk yang melintas di luar jam operasional.
“Kami bersama warga Ngaliyan siap untuk memberhentikan truk bermuatan maksimal 8 ton, kami akan sweeping dengan tegas agar mereka putar balik,” tegas Bagas.
BACA JUGA: Menghebohkan! Ini Daftar Kecelakaan Maut di Ngaliyan serta Penyebabnya
Lewat aksi sore itu, Bagas berharap kepolisian bisa menindak tegas agar kejadian serupa tak terulang. Pihaknya pun akan terus melakukan audiensi dan melakukan advokasi dengan masyarakat dan korban kecelakaan. (*)
Editor: Farah Nazila