SEMARANG, beritajateng.tv – Puluhan mahasiswa UIN Walisongo Semarang menggelar demo di jembatan tol Semarang-Batang, Kecamatan Ngaliyan. Mereka memprotes aktivitas truk yang lalu lalang di sekitar Jalan Prof Hamka.
Penolakan keberadaan truk tersebut memuncak karena truk menyebabkan kecelakaan beruntun di turunan Silayur, Kamis, 21 November 2024 lalu. Aktivitas truk di luar jam aturan disebut mengganggu kenyamanan warga sekitar yang melintas.
“Tuntutan kami cukup tegas yaitu mengultimatum kepolisian untuk menindak secara tegas terkait jam operasional truk,” kata Koordinator lapangan, M Bagas Saputra kepada beritajateng.tv.
Bagas mengatakan, mahasiswa UIN Walisongo sekaligus warga Ngaliyan merasa resah akan keberadaan truk yang sering mengakibatkan kecelakaan. Terlebih, kecelakaan beruntun kemarin bukanlah kecelakaan pertama.
BACA JUGA: Langgar Aturan Jam Operasional Jalan, Sopir Truk Kecelakaan di Ngaliyan Semarang Jadi Tersangka
Ia menilai, salah satu faktor penyebab kecelakaan adalah truk bermuatan besar yang melintas di luar jam operasional. Yakni pukul 23.00 sampai 04.00 WIB.
“Sangat ada pembiaran dari aparat lebih dari 7 tahun, bisa dilihat kerusakan yang ada di kawasan Ngaliyan. Kerusakan infrastruktur itu mengakibatkan satu hari satu korban, alasannya dari truk bermuatan lebih,” ucap Bagas.
Siap sweeping truk yang nekat melintas
Lebih lanjut, Bagas mengungkapkan jika kecelakaan beruntun minggu lalu tak membuat aparat berbenah. Pasalnya, paska kejadian, truk bermuatan besar masih saja melintas bebas di sekitar Jalan Prof Hamka di luar jam operasional.