“Ekskavator dipakai, tapi hanya di lokasi yang memungkinkan,” kata Bergas.
Di titik lain, kata Bergas, medan terlalu curam untuk dituruni alat berat. Beberapa rumah berada tepat di pinggir sungai kecil dengan kedalaman timbunan tanah mencapai 10 hingga 30 meter, membuat area itu hanya bisa tim SAR dan relawan kerjakan secara manual.
“Di lokasi tertentu karena kedalamannya curam, tidak menggunakan ekskavator,” jelasnya.
Ia menuturkan, operasi pencarian juga diikuti personel gabungan yang mencapai hampir 500 orang. Dari TNI-Polri diterjunkan sekitar 200 personel, dengan 125 di antaranya merupakan anggota Polri.
Anjing pelacak (K9) pun terus pihaknya gunakan untuk mempercepat penemuan korban di timbunan tanah yang sulit alat berat tembus.
BACA JUGA: Bank Jateng Salurkan Bantuan untuk Budidaya Maggot, Dukung Solusi Sampah dan Ekonomi Lokal Cilacap
Sementara pencarian berlangsung, pemenuhan kebutuhan dasar korban, termasuk relawan dan petugas, Dinas Sosial Kabupaten Cilacap tangani dengan sokongan Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah.
Bergas menuturkan, bantuan sembako mulai didistribusikan sejak Jumat pagi. Pendirian dapur umum untuk memastikan logistik tetap terpenuhi selama proses pencarian yang perkiraannya berlangsung beberapa hari ke depan.
“Untuk pemenuhan kebutuhan dasar korban, termasuk petugas, itu Dinas Sosial kabupaten dan provinsi siapkan,” pungkasnya. (*)
Editor: Farah Nazila













