SEMARANG, beritajateng.tv – Sebanyak 17 peserta pelatihan Atthasilani mengikuti upacara penasbihan di Vihara Tanah Putih Semarang, Sabtu 3 Juni 2023.
Kepala Vihara Tanah Putih Semarang Bhante Cattamano Mahathera menjelaskan Atthasilani merupakan perempuan yang menjalani kehidupan suci dengan menerapkan 8 sila. Mereka wajib mengenakan jubah putih dan mematuhi 75 aturan untuk seorang Atthasilani.
Adapun penasbihan ini menjadi salah satu rangkaian peringatan Hari Raya Tri Suci Waisak di Vihara Tanah Putih Semarang. Bhikku Cattamano menyebut ada syarat untuk menjadi seorang Atthasilani. Baginya, memutuskan hidup sebagai Atthasilani merupakan pilihan dari hati.
“Ada persyaratan untuk menjadi sebagai Atthasilani. Pertama harus ada izin, kalau dia punya keluarga harus dapat izin keluarga. Kalau yang sudah bersuami harus diizinkan oleh suami,” ungkap Bhante Cattamano kepada beritajateng.tv di Vihara Tanah Putih Semarang, Sabtu 3 Juni 2023.
Salah seorang Atthasilani bernama Gunanandini bercerita kepada beritajateng.tv terkait proses penasbihan yang diikuti oleh peserta dari berbagai wilayah Indonesia itu.
Selain izin dari keluarga, ada berbagai persyaratan lainnya yang mesti terpenuhi oleh peserta Atthasilani. Salah satunya tak memiliki penyakit menular.
Vihara Tanah Putih Semarang pertama gelar Atthasilani
“Menjadi seorang Atthasilani itu sesuai kemampuan dan kemauannya. Untuk jadi Atthasilani selain harus mendapat izin dari keluarga juga harus bersedia ikut aturan latihan Atthasilani. Tidak punya penyakit menular, minimal berusia 7 tahun dan maksimal usianya itu 60 tahun,” ungkap sosok yang terkenal dengan nama Sila Guna tersebut.
Program pelatihan Atthasilani ini menjadi yang pertama di Kota Semarang. Uniknya, ada peserta yang berasal dari luar kota seperti Papua dan Kalimantan Selatan. Khusus untuk program ini, peserta Atthasilani bisa melepas jubah putih setelah 11 hari.