Scroll Untuk Baca Artikel
Pendidikan

Viral Anak SMP Bakar Sekolah Sendiri Lantaran Dibully, Begini Kata Psikolog

×

Viral Anak SMP Bakar Sekolah Sendiri Lantaran Dibully, Begini Kata Psikolog

Sebarkan artikel ini
perundungan
Ilustrasi bullying anak sekolah. (Foto: Freepik)

SEMARANG, beritajateng.tv – Peristiwa kebakaran baru-baru ini terjadi di SMP Negeri 2 Pringsurat, Temanggung, Jawa Tengah. Pelakunya sendiri ternyata adalah siswa sekolah tersebut yang mengaku menjadi korban perundungan.

Kasus tersebut telah menarik perhatian banyak pihak, termasuk psikolog. Psikolog Klinis Diyah Puspitaningrum mengatakan, anak yang berhadapan dengan hukum memerlukan pendampingan psikolog.

Ia juga menyebut, dalam kasus yang menimpa anak-anak, orang dewasa di sekitar anak juga perlu pertanggungjawaban.

“Tentu anak butuh pendampingan, dan yang bertanggung jawab seharusnya adalah orang dewasa terdekat yang mendidik dia. Karena apa? Karena ia masih di bawah umur sehingga yang bertanggung jawab perilaku anak itu tetap orang dewasa,” kata Diyah saat beritajateng.tv mengunjungi Klinik Psikologi Taman Bintang, Kamis 6 Juli 2023.

BACA JUGA: Polisi Periksa Kondisi Kejiwaan Siswa yang Bakar Sekolahnya

Sebagai seorang psikolog anak, ia memberi perhatian lebih kepada usia pelaku yang masih berusia 14 tahun. Menurutnya, usia pelaku masih belum menunjukkan kematangan dalam berpikir yang kemudian menyebabkan pelaku tidak begitu memahami akan dampak negatif dari tindakannya.

“Kan usianya remaja SMP, bahwa remaja itu masa-masa kritis yang mana ia sedang tidak mampu berpikir logis mengenai sebab-akibat, sehingga respons yang muncul itu lebih dominan emosionalnya dan tidak mampu berpikir panjang dari dampak perilaku yang muncul,” lanjutnya.

Selain itu, ia juga menyoroti peran orang dewasa di sekitar pelaku. Berdasarkan pengakuan pelaku, motifnya membakar sekolah adalah karena mengalami perundungan oleh teman-teman sekelasnya dan tidak bisa melawan.

Korban Perundungan Telah Melapor Namun Tak Beroleh Tanggapan

Pelaku sebenarnya juga sudah melaporkan perundungan tersebut kepada pihak sekolah, namun tidak ada tindakan berarti. Hal tersebutlah yang kemudian mendorong pelaku untuk bertindak di luar batas kewajaran dan tidak memikirkan dampak akibatnya lebih jauh.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan