Scroll Untuk Baca Artikel
Politik

Viral BEM UGM Nobatkan Jokowi Jadi Alumnus Paling Memalukan, Beberkan 3 Alasannya

×

Viral BEM UGM Nobatkan Jokowi Jadi Alumnus Paling Memalukan, Beberkan 3 Alasannya

Sebarkan artikel ini
BEM UGM jokowi viral
Foto kolase: Poster Presiden Jokowi (Instagram/bemkm_ugm)///Ketua BEM UGM Gielbran Muhammad Noor (X/RomitsuT)

YOGYAKARTA, beritajateng.tv – Baru-baru ini muncul sebuah nama BEM UGM dalam daftar trending topic sosial media X, adapun hal tersebut mengacu pada seorang mahasiswa yang menobatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai alumnus paling memalukan.

Adapun penuturan soal Jokowi sebagai alumnus paling memalukan itu dikatakan oleh BEM KM UGM dalam diskusi publik darurat demokrasi bersama Serikat Merdeka Sejahtera (Semesta) di bundaran UGM, Jumat (8/12/2023).

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Sebagai informasi, Jokowi merupakan alumni Program Studi S1 di Fakultas Kehutanan UGM angkatan tahun 1980.

Dalam unggahan Instagram pun, BEM UGM jmenobatkan Jokowi sebagai alumnus paling memalukan. “Penyerahan nominasi Alumnus UGM paling memalukan, Mr. Joko Widodo,” kata BEM UGM dalam poster yang menampilkan wajah Jokowi.

Ketua BEM KM UGM Gielbran Muhammad Noor menuturkan bahwa penobatan ini ia katakan langsung sebagai wujud kekecewaan. Sudah hampir dua periode Jokowi memimpin Indonesia, namun masih banyak permasalahan fundamental yang belum terselesaikan.

BACA JUGA: Nama Jokowi Ramai Diklaim Baliho PSI di Kota Semarang, Ini Tanggapan Pengamat Politik dan Bawaslu

Beberapa di antaranya adalah kasus korupsi, kini pimpinan KPK yang notabene merupakan garda terdepan pemberantasan korupsi, malah justru menjadi pelaku kriminal.

BEM UGM pun juga tak ragu membeberkan alasan mengapa mereka menobatkan Jokowi sebagai alumnus paling memalukan. Hal ini menyeret beberapa permasalahan dalam era pemerintahannya.

3 Alasan BEM UGM menobatkan Jokowi sebagai alumnus paling memalukan

1. Konstitusi yang hancur

BEM UGM menyoroti hancurnya kontitusi di masa pemerintahan Jokowi, terutama menjelang masa akhir jabatannya. Pasalnya, kepercayaan publik ke Mahkamah Konstitusi (MK) di era Jokowi dinilai sudah rusak.

Hal ini merupakan buntut dari gugatan mengenai batas usia minimal Capres-Cawapres yang telah diturunkan.

Sebagaimana kita ketahui, MK yang kala itu masih Anwar Usman, adik ipar Jokowi pimpin, ‘mengabulkan’ gugatan mengenai batas usia Capres-Cawapres yang publik anggap sebagai karpet merah untuk keponakannya, Gibran.

Terbukti melanggar kode etik dalam putusan nomor 90/PUU-XXI/2023 tentang batas usia Capres dan Cawapres, MKMK memutuskan untuk memecat Anwar Usman.

2. Politik dinasti

Politik dinasti tampaknya sudah menjadi buah bibir netizen sejak adanya putusan MK beberapa waktu lalu. BEM UGM pun juga menyinggung tentang hal ini.

Pihaknya menyebut bahwa Jokowi dan keluarganya kini bergelut di dunia politik. Sebagaimana kita ketahui, Anwar Usman yang sempat menjabat sebagai Ketua MK. Ada juga Kaesang Pangarep yang kini menjabat sebagai Ketua Umum PSI.

Selain itu juga Bobby Nasution, sang menantu presiden yang menjabat Wali Kota Medan. Kini, Gibran Rakabuming Raka maju menjadi Cawapres pendamping Prabowo Subianto pada Pilpres 2024.

BACA JUGA: Ganjar Pranowo Optimistis Akan Netralitas TNI dan Polri pada Pemilu 2024

Tinggalkan Balasan