“Enggak, Pah. Tiap aku bangun tidur itu, Pah, badannya sakit semua. Punggungnya sakit semua. Bangun harus pelan-pelan. Kalau enggak pelan-pelan, aku enggak bisa bangun. Aku aja tadi mau minum itu susah. Di bangsal minum enggak bisa. Terus akhirnya aku minta tolong CS (Customer Service), aku kasih uang Rp50 ribu. Aku minta nitip minum buat dia belikan minum. Karena aku enggak boleh ke kantin, ke minimarket, sama sekali, Pah,” demikian suara dr. Aulia dalam rekaman tersebut.
BACA JUGA: Ayah Dokter Aulia Mahasiswi Undip Meninggal Dunia di RSCM, 16 Hari usai Kabar Duka
Lebih lanjut, dr. Aulia juga mengungkapkan bahwa program pendidikan spesialis yang ia jalani mengalami banyak kendala dan ketidakberesan.
“Pah, bener-bener yah, Pah, di sini tuh programnya kacau-kacau, Pah. Aku tanya teman yang di UNS itu enggak 24 jam, Pah. Aku enggak tahu aku bisa atau enggak, Pah,” ujarnya sambil menangis.
Tragisnya, hanya 16 hari setelah dr. Aulia meninggal dunia, sang ayah, Moh. Fakhruri, juga mengembuskan napas terakhirnya. Ia meninggal dunia di RSUP Nasional DR Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta pada Selasa, 27 Agustus 2024. (*)