Boedya ungkap rumah subsidi laris manis di Jateng, akankah berlaku 18 m²?
Menanggapi terkait kemungkinan penerapan rumah subsidi 18 m² di Jawa Tengah, Boedya angkat bicara. Menurutnya, pembangunan rumah subsidi di suatu daerah harus mengikuti ketentuan yang pemerintah pusat berikan.
“Tetap ada ketentuannya, rumah itu kan dapat subsidi. Jadi harus memenuhi kriteria yang sudah penerintah tentukan, karena angka itu terkait kenapa ketemu angka [harga] Rp100 jutaan itu. Karena sudah ada hitung-hitungan semua termasuk rigit ujuran dan lain-lain,” jelas Boedya.
Lebih lanjut, Boedya pun menjelaskan naiknya minat warga Jateng terhadap rumah subsidi belakangan ini. Hal itu terbukti dengan larisnya rumah subsidi di pameran ketimbang rumah komersial pada umumnya.
“Dari tren tahun lalu sampai dengan tahun ini, ternyata rumah komersil turun, tapi rumah subsidi naik. Tahun ini lebih banyak subsidi, artinya masyarakat menaruh perhatian banyak pada pameran atau expo itu,“ pungkasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi