“Kita tahu bahwa Jawa Tengah ini salah satu penghasil atau produksi padi terbesar kedua di Indonesia. Dan Jawa Tengah surplus padi rata rata hampir 2 juta ton setiap tahun,” ungkap Ketua DPD Golkar Jateng tersebut.
Di sisi lain, Jawa Tengah juga memiliki banyak kawasan industri yang menopang investasi di Indonesia dan menciptakan banyak lapangan pekerjaan. Salah satunya KEK Industropolis Batang yang menjadi motor penggerak investasi dalam negeri.
Saleh menyebut potensi di sektor pertanian dan industri ini membuat posisi Jawa Tengah begitu strategis dalam menunjang pembangunan ekonomi nasional. Dua hal ini merupakan kekuatan besar bagi provinsi tersebut.
BACA JUGA: Refleksi Hari Santri Nasional 2025, Mohammad Saleh Harap Pesantren Terus Berkontribusi untuk Bangsa
“Jawa Tengah ini harus seimbang, antara industri kaitannya lapangan kerja dengan pertanian yang berkaitan dengan produksi padi, jagung, dan lain sebagainya yang menopang ketahanan pangan kita,” ungkap Saleh.
Melihat hal ini, pihaknya mendorong agar pondok pesantren turut terlibat. Salah satu langkahnya, menjalin kolaborasi dengan pemerintah daerah maupun stake holder lain untuk menyiapkan SDM berkualitas di bidang industri dan pertanian.
“Kami tentu berpesan, ayo kita jaga produktivitas Jawa Tengah. Sehingga apa yang sudah menjadi visi kami, kaitannya dengan industri dan pangan bisa terwujud,” ungkap Saleh. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi