Di sisi lain, Hendi menyebutkan jika Imunisasi juga berperan mencegah stunting di samping pemenuhan kecukupan gizi anak. “Maka dengan imunisasi yang lengkap anak-anak dapat tumbuh sehat sehingga mampu belajar secara optimal, dan tentu saja menjadi generasi penerus bangsa yang cerdas dan kreatif,” pungkas Wali Kota Semarang tersebut.
“Maka bapak dan ibu sekalian yang hadir di sini ayo kita ingatkan lingkungan dan tetangga kita yang punya adik-adik, anak-anak kecil usia 9 hingga 59 bulan ayo lakukan imunisasi. Mudah-mudahan dengan semangat ini, adik-adik kita menjadi tambah sukses mereka kemudian bisa menjadi pemimpin-pemimpin,” lanjut Hendi.
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Semarang yang juga Ketua Forum Kota Sehat Kota Semarang, Kriseptiana Hendrar Prihadi menambahkan bahwa selain imunisasi, kebersihan lingkungan juga menjadi hal yang penting dalam tumbuh kembang anak.
Pasalnya, dia meyakini tanpa lingkungan yang bersih, pemberian imunisasi maupun pemberian makanan bergizi tidak akan maksimal dalam menghasilkan generasi yang sehat.
Untuk itu, Wanita yang akrab disapa Tia Hendi tersebut pun mengajak masyarakat untuk bersinergi dengan pemerintah dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan. Secara khusus, dirinya juga berharap PKK di wilayah dapat berperan strategis dalam mendorong terwujudnya Semarang yang semakin hebat.
“Pemerintah tidak bisa sendirian, kita juga harus berperan, maka harus ada kepedulian yang tinggi di wilayah masing – masing,” ajaknya.
Secara lebih detail, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam, menjelaskan BIAN akan berlangsung selama selama 1 bulan pada bulan Agustus 2022.
Ia berharap, vaksinasi covid-19 yang terbukti ampuh menekan lonjakan kasus akan semakin menyadarkan masyarakat bahwa imunisasi dapat mencegah anak-anak tidak hanya dari paparan satu dua penyakit, tapi seluruh penyakit bisa tercover oleh vaksin yang dimasukkan.
“Anak usia 9 sampai 49 bulan akan mendapatkan imunisasi MR sedangkan anak usia 12 sampai 59 bulan itu akan mendapatkan imunisasi OPV, DPT, HB, dan HiB. Ada sekitar 73.358 anak totalnya yang menjadi target kita.” terang Hakam. (Ak/El)