“Program tersebut juga berkaitan dengan penggunaan uang negara. Misalkan uang negara nggak bisa terpakai, kami harus mengumpulkan warga Kota Semarang yang mau membantu,” ujarnya.
Sementara, untuk mengatasi masalah kenakalan remaja. Pemkot Semarang sebetulnya telah memiliki rencana mengadakan event olahraga bela diri seperti tinju hingga muathai. Event olahraga itu untuk memberi ruang remaja yang suka tawuran di jalanan.
“Kami sudah berdiskusi dengan beberapa kepala dinas terkait anggaran perubahan untuk kita gunakan membuat eksibisi pertandingan tinju atau muathai. Kami ingin mengubah perilaku remaja agar tidak tergabung kreak-kreak,” jelasnya.
Agustina menambahkan, dalam mengatasi problem kenakalan remaja, orang tua dan lingkungan memiliki peran yang cukup vital dalam mengawasi pergaulan anaknya.
Selain itu, peran serta jajaran kepolisian rutin melakukan patroli untuk mencegah kreak tawuran di wilayah Kota Semarang juga sangat penting. (*)
Editor: Elly Amaliyah