“Saya minta dicek, dipastikan, usulan ini masuk di tahun depan, karena ada 2 juta hektar yang sudah di verifikasi oleh Kemenko Pangan dan Kementan untuk di bangun tahun depan. Seharusnya ini masuk untuk dibuatkan check dam sehingga banjir bisa kita kendalikan. Sementara air bisa kita salurkan ke irigasi sekunder dan tersier,” ujarnya.
Dengan adanya check dam tersebut, ia berharap paling tidak para petani bisa panen tiga kali dalam satu tahun.
“Kami berharap betul petani dalam satu tahun bisa tiga kali panen dan satu hektar diatas 6 ton, yang pastinya tidak hanya untuk mencukupi kebutuhan tapi juga bisa dibeli oleh Bulog. Saya rasa ini penting untuk penguatan swa sembada pangan di Jawa Tengah,” paparnya.
Dirinya memastikan agar usulan bisa dicek kembali dan dipastikan agar bisa terealisasikan pada 2025 mendatang.
“Kalau dari Kemenko Pangan anggarannya sekitar Rp 22 triliun untuk perbaikan irigasi seluruh Indonesia 2juta hektar. Total estimasi memang sekitar 3juta untuk kebutuhannya namun setelah diverifikasi biar bisa fokus untuk peningkatan kapasitas produksi padi itu ya sekitar 2juta tadi,” terangnya.
Intregasikan Usulan ke Kementerian
Sementara itu, Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menyebut, kunjungan Wamendagri kali ini merupakan rangkaian dari Rapat Koordinasi (Rakor) Pangan di Gradhika Semarang.
“Ini adalah rangkaian Rakor pangan yang dipimpin oleh pak Menko Pangan di Gradhika dan dihadiri oleh para Menteri dan Wamen dibawah Kemenko Pangan. Sebenarnya pak Menko pangan akan hadir disini namun karena penerbangan mepet makanya hanya pak Wamen saja,” tuturnya.
Menurutnya, Wamendagri Bima Arya juga terkejut lantaran Kota Semarang yang merupakan perkotaan memiliki persawahan yang cukup luas.
“Alhamdulillah beliau sudah meninjau dan melihat empat titik. Tiga merupakan saluran di sungai yang menghubungkan irigasi tersier dan Sekunder. Memang ini menjadi satu kesatuan di luar wilayah kelurahan Mangunharjo,” terangnya.
Mbak Ita, sapaan akrabnya mengaku kunjungan Wamendagri membawa peluang bagi pertanian di Kecamatan Tugu.
“Ada satu peluang dari pak Wamen agar semua bisa diusulkan. Karena ini terintegrasi dari saluran tersier, sekunder sampai yang ke sawahnya. Kami akan review dan cek lagi agar air irigasinya sampai ke sawah. Karena pengajuan ini awalnya hanya titik titik tersendiri, namun arahan beliau agar jadi satu kesatuan,” terangnya.
Ia berharap dengan adanya irigasi yang semakin baik di kecamatan Tugu, maka akan memberikan dampak yang sangat luar biasa (circular ekonomi) di kecamatan Tugu agar bisa lebih baik lagi,” terangnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah
Respon (1)