“Sebatas puluhan kilo, belum sampai kwintal. Tapi yang curah sudah sampai kwintal,” kata Sarudi.
Olahan Ketela di Blora
Melihat ada potensi lokal UMKM yang menarik. Para mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang sedang melakukan Pusat Kuliah Kerja Nyata (PKKN) di Desa tersebut, membantu mengembangkan UMKM melalui pemasaran online.
“Kami akan membantu baik pemasaran maupun promosi produknya. Yang awalnya hanya melalui teman, saat ini sudah masuk platform Shopee dan Tokopedia”, ungkap Anik Cahyani koordinator mahasiswa UNNES.
Harapannya setelah ia dan 8 mahasiswa lainnya selesai melaksanakan PKKN di Desa Pengkoljagong UMKM milik Sarudi ini bisa masyarakat luas kenal.
Sementara Kepala Desa Pengkoljagong, Sugiyono mengapresiasi UMKM milik warganya. Karena bisa membantu pengembangan Desa Wisata.
“Pada dasarnya kami mengembangkan wisata Desa berbasis Budaya dan Alam. Namun juga UMKM perlu kita dorong untuk mendukung wisata tersebut, dan di sini ada Mocaf milik pak Rudi,” kata Sugiyono.
Menurutnya UMKM milik Sarudi ini sudah membantu menyerap tenaga kerja lokal. Dan ini akan menjadi produk unggulan di Desa Pengkoljagong. (*)
Editor: Elly Amaliyah