Saat disinggung aksi nyata yang Pemprov Jawa Tengah lakukan, Mantan Kapolda Jawa Tengah itu menyebut penyediaan excavator dan alat berat lainnya menjadi upayanya.
“Sudah, kami sudah buka sana, excavator sudah di sana. Kami sudah menyiapkan tanggapnya, APBD sudah kami siapkan, prinsip kami sudah siapkan terkait dengan tanggap bencana,” pungkas Luthfi.
Warga Sayung minta pisah dari Demak dan gabung Kota Semarang
Sebelumnya, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Sayung mendatangi kantor DPRD Demak, Kamis, 8 Mei 2025 sore untuk menyuarakan keluhan masyarakat terhadap banjir rob yang tak kunjung tertangani.
Para tokoh dan kiai NU mengaku menerima banyak aduan dari warga yang mengalami kerugian akibat banjir rob menahun.
Salah satu peserta audiensi bahkan menyampaikan pernyataan emosional terkait minimnya penanganan dari pemerintah daerah.
TONTON JUGA: Video Jengkel Rob Tak Teratasi, Warga Demak Ingin Hengkang Gabung Semarang
“Kalau seandainya negara Sayung ini dianggap sesuatu yang mungkin benalu, atau menanganinya ‘wah’ bahasa dari beliau-beliau itu, manakala seperti itu, kalau over kapasitas, maka kami siap jadi orang Semarang atau jual negara Sayung,” ucap salah satu peserta.
Mereka bahkan menyatakan kesiapannya untuk menandatangani petisi agar Sayung menjadi bagian dari Kota Semarang jika banjir rob terus terabaikan.
“Kami siap, bahkan kalau mungkin itu untuk tanda tangan semuanya siap begitu jadi daerah Semarang gitu,” lanjutnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi