Karena itu, seseorang bisa tertular ascariasis jika menyentuh tanah tersebut tanpa mencuci tangan, atau melalui konsumsi buah serta sayuran yang tidak dibersihkan dengan baik.
Begitu masuk ke dalam tubuh, telur akan menetas di usus dan berkembang menjadi larva.
Dari sana, larva berpindah ke paru-paru lewat aliran darah atau sistem getah bening.
Setelah 10–14 hari berada di paru-paru, larva bergerak menuju tenggorokan. Pada fase ini, penderita bisa mengeluarkannya lewat batuk, atau justru menelannya kembali sehingga larva kembali masuk ke usus.
BACA JUGA: Strategi PKBI Semarang Tekan Laju HIV dari Akar, Layanan Extra Time hingga Edukasi Hulu ke Hilir
Larva yang kembali ke usus akan berkembang menjadi cacing jantan maupun betina, lalu bereproduksi.
Seekor cacing betina dapat tumbuh hingga sepanjang 40 cm dengan diameter sekitar 6 mm, serta mampu menghasilkan kurang lebih 200.000 butir telur setiap harinya.
Sebagian telur akan dikeluarkan bersama feses dan mencemari tanah, sedangkan sebagian lainnya menetas, lalu berpindah ke paru-paru sebelum kembali lagi ke usus dan tumbuh menjadi cacing dewasa. Seluruh siklus ini berlangsung sekitar 2–3 bulan. (*)