Kepala Desa (Kades) Kalisidi, Dimas Prayitno mengungkapkan, untuk detinasi CLBK setiap hari ada petugas yang melakukan pemantauan dan pengawasan. Petugas akan memastikan jika terjadi hujan kawasan hulu dengan durasi lebih dari 2 jam, maka lokasi curug Lawe dan curug Benowo akan tutup bagi pengunjung.
Selain itu, pengelola CLBK telah memberikan sosialisasi melalui media sosial CLBK. Hal ini agar pengunjung memanfaatkan update informasi cuaca di sekitar lokasi CLBK. Sehingga, sebelum wisatawan berkunjung akan memperoleh informasi cuaca di lokasi, baik melalui pembaruan cerita di Instagram maupun TikTok.
“Misalnya, apakah di lokasi CLBK sedang hujan atau tidak. Apakah situasinya cukup aman atau sedang tidak memungkinkan dan seterusnya, akan di berikan secara jelas oleh pengelola melalui kanal medos tersebut,” jelasnya.
Pemdes Kalisidi, lanjutnya, juga mengimbau agar para pengunjung selalu mematuhi petunjuk dan arahan dari pengelola CLBK manakala cuaca memang tidak memungkinkan untuk berkunjung.
BACA JUGA: Jaga Keberlanjutan Sumberdaya Perikanan, PDIP Kabupaten Semarang Tebar 52 Ribu Bibit Ikan di Rawapening
Termasuk jika petugas pengawas dari pengelola CLBK memperingatkan atau meminta agar para pengunjung segera meninggalkan lokasi air terjun.
Imbauan juga diberikan kepada pengunjung, berkaitan dengan kondisi cuaca yang cenderung hujan sebelum siang hari, agar datang lebih pagi.
“Karena kawasan CLBK sudah buka mulai pukul 06.00 WIB. Sehingga sebelum tanda-tanda hujan pengunjung sudah bisa menikmati keindahan alam dan air terjun di CLBK,” tambahnya. (*)
Editor: Farah Nazila