Saat korban mengunduh dan menginstal file APK tersebut, pelaku langsung dapat mengakses informasi pribadi di perangkat korban, termasuk data perbankan dan akun media sosial.
Lansia menjadi target utama dari modus penipuan digital ini. Pasalnya, mereka lebih rentan terhadap berbagai bentuk kejahatan siber karena keterbatasan pengetahuan teknologi.
Para pelaku tega memanfaatkan kepercayaan korban dengan menyamar sebagai pihak bank atau layanan resmi untuk mencuri data pribadi.
Tips menghindari kejahatan siber link phishing saat lebaran
Lebih lanjut, agar tetap aman dari serangan phishing dan penipuan digital selama Lebaran, perhatikan langkah-langkah berikut:
1. Jangan sembarang klik link atau unduh file
Hindari mengklik tautan mencurigakan yang masuk melalui WhatsApp, email, atau media sosial, terutama dari pengirim yang tidak dikenal.
2. Teliti setiap pesan yang diterima
Bank dan layanan keuangan resmi tidak pernah meminta data pribadi seperti password atau PIN melalui telepon, SMS, atau email. Jika menerima pesan semacam ini, abaikan dan laporkan.
3. Verifikasi keaslian situs atau aplikasi sebelum transaksi
Pastikan situs atau aplikasi untuk transaksi keuangan sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan memiliki reputasi yang baik.
BACA JUGA: Marak Ancaman Serangan Siber, Bank Jateng Berkomitmen Jaga Keamanan Data Nasabah
4. Hindari tawaran mencurigakan
Jangan tergiur iklan atau penawaran yang meminta pembayaran atau informasi pribadi tanpa kejelasan sumbernya.
5. Lindungi data pribadi dengan baik
Simpan informasi rekening, password, dan data penting lainnya dengan aman. Jangan pernah membagikan data perbankan kepada siapapun.
6. Minta bantuan orang yang lebih paham teknologi
Jika mengalami kebingungan atau menemukan sesuatu yang mencurigakan, konsultasikan dengan orang terpercaya yang memiliki pemahaman lebih baik tentang keamanan digital. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi