SEMARANG, beritajateng.tv – Seiring dengan meningkatnya aktivitas perdagangan hewan ternak Kurban, Pasar Hewan Ambarawa terapkan skrining berlapis terhadap lalu lintas sapi yang masuk.
Sedikitnya sembilan orang petugas medis dan paramedis UPTD Puskeswan Pasar Hewan Ambarawa terjun untuk melakukan skrining terhadap penyakit hewan ternak menular.
Misalnya seperti penyakit mulut dan kuku (PMK) maupun penyakit lumpy skin disease (LSD). Serta, berbagai jenis penyakit hewan ternak yang rentan menular lainnya.
BACA JUGA: Trans Semarang Mogok Keluarkan Asap Putih di Tanjakan Gombel, Begini Penjelasan dan Kronologinya
Kepala UPTD Puskeswan, Pasar Hewan, dan RPH, Muhammad Hidayat, mengatakan, filter awal berupa penempatan empat petugas medis dan paramedis di tempat kedatangan sapi.
Filter kedua ditempatkan lima orang petugas termasuk petugas retribusi di tempat penurunan sapi di Pasar Hewan Ambarawa.
Fungsinya, yakni untuk memberikan pelayanan yang maksimal. Termasuk memastikan hewan ternak sapi yang masuk ke Pasar Hewan Ambarawa bebas dari berbagai penyakit hewan ternak menular.
Skrining berlapis pulangkan sapi tak layak masuk pasar hewan
Oleh karena itu, hewan ternak sapi yang masuk betul-betul yang sehat dan tidak membawa penyakit yang berpotensi menular pada hewan ternak lainnya.
“Apabila ada hewan ternak sapi terindikasi terinveksi penyakit mulut dan kuku (PMK) kami pulangkan dan tidak boleh masuk pasar,” jelasnya di Pasar Hewan Ambarawa, Rabu, 21 Mei 2025.