Selain itu, lanjut dr Nugroho, juga adanya penemuan masalah kanker pada kandung kemih sampel yang terpapar vape.
“Ini bisa jadi gambaran betapa sebenarnya penggunaan vape memiliki risiko yang cukup besar juga seperti rokok-rokok konvensional,” ucapnya.
Parahnya lagi, penggunaan vape dalam jangka waktu yang lama juga bisa menjadi salah satu faktor seseorang terkena PPOK (Penyakit Paru Obstruksi Kronik). Padahal, PPOK banyak dialami oleh orang yang terpapar asap berbahaya seperti asap pembakaran kayu bakar, asap pembakaran bahan logam, hingga asap pembakaran sampah plastik.
BACA JUGA: Angka Stunting Jateng 20,8 Persen, UNICEF Singgung Pembagian Susu Kemasan Kurang Tepat
Namun demikian, PPOK umumnya akan pengguna vape temui dalam jangka waktu 5 tahun keatas atau ketika ia sudah berusia lanjut.
“Misal perokok memulai di usia 20 ketika dia melakukan aktivitas itu jangka panjang mungkin akan muncul di usia-usia 30 tahun ke atas,” tandasnya.(*)
Editor: Farah Nazila