***Bisnis Lilin Aromaterapi Garapan Ino, Pebisnis Muda Lulusan Singapura
SEMARANG, 30/1 (BeritaJateng.tv) – Pandemi Covid-19 yang melanda dunia, membuat sebagian bisnis atau pelaku UMKM terdampak bahkan gulung tikar. Namun Ignatius Karmelino Luberzsky Purnomo malah nekat merintis bisnis aromaterapi, dan siapa sangka lulusan sebuah kampus di Singapura ini malah sukses memasarkan produknya di Indonesia, seperti apa?
Memiliki basic pendidikan Psikologi dan Komunikasi lulusan kampus ternama di Singapura, tidak membuat pria yang akrab disapa Ino ini malu membuka usaha baru.
Dari kegemarannya mengoleksi lilin, pria 22 tahun ini mencoba membuat lilin buatannya sendiri sebagai pengisi waktu ketika lockdown dilakukan pemerintah saat Covid-19 mulai masuk di Indonesia.
“Awalnya iseng, karena dulu nggak boleh kemana-mana. Untuk ngisi kesibukan dan cari tahu di internet tentang cara membuat lilin aroma terapi. Kebetulan saya memang koleksi dan suka sama lilin,” katanya.
Setelah mengetahui cara membuat lilin aroma terapi, Ino pun menggunakan ekstrak kedelai sebagai bahan utama dalam membuat lilin. Menurut dia, lilin aromaterapi banyak digunakan masyarakat sebagai self reward selama pandemi berlangsung. Fungsinya agar menenangkan pikiran setelah beraktivitas.
“Selain itu saya tanya-tanya juga sama temen yang ahli kimia, gimana cara membuat aromaterapinya. Akhirnya setelah trial dan error selama beberapa kali, saya berhasil membuat lilin aromaterapi sendiri,” tuturnya.
Melihat pangsa pasar yang besar di Indonesia, kata Ino, ia pun mencoba mengembangkan hobinya itu untuk menjadi peluang bisnis. Apalagi menurut dia, belum banyak ditemukan termasuk yang brand lokal.
Akhirnya membranding produknya dengan nama Zen Aromaterapi Indonesia, dan menjualnya secara offline maupun online. Zen sendiri artinya adalah ketenangan.