“Saya berjualan dari yang dulu harganya cuma Rp35 perak sampai sekarang Rp25 ribu,” imbuhnya.
Pak Edy legowo pedagang lain tiru nama warung tahu gimbal miliknya
Sementara itu, terkait pedagang lain yang juga menggunakan nama Edi/Edy, Pak Edy Kamsani mengaku hanya bisa legowo. Menurutnya, semula para pedagang masih menggunakan namanya masing-masing.
Namun, karena tidak terlalu menarik perhatian pembeli, mereka mulai menggunakan plesetan nama Edi/Edy sejak tahun 2018. Meski begitu, setelah ada banyak tahu gimbal lainnya dengan nama serupa, Pak Edy mengaku tidak terlalu memengaruhinya.
BACA JUGA: Jadi Langganan Menteri Basuki hingga Mbak Ita, Ini Rahasia Tahu Pong Gajah Mada Semarang Sejak 1955
“Tidak mengurangi rezeki saya. Tidak. Biasa saja. Rezeki sudah ada yang atur, Mbak. Kan mikirnya gitu aja. Nggak ada pengurangan rezeki saya. Tapi kebanyakan orang tetap datang ke sini, karena yang membedakan adalah rasa,” ucapnya.
Hingga saat ini, Pak Edy masih turun langsung meracik resep tahu gimbal di tokonya. Dalam melayani pembeli, ia dibantu oleh anak, menantu, dan cucunya.
Buka setiap hari dari pukul 12.00 s.d. 22.00 WIB, Tahu Gimbal Pak Haji Edy bisa menghabiskan 200 porsi tahu gimbal tiap harinya. Sementara untuk satu porsi tahu gimbal mereka membanderolnya seharga Rp25 ribu. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi