Scroll Untuk Baca Artikel
Pendidikan

99 SD di Kabupaten Semarang Tak Dapat Siswa Baru, Guru Door to Door cari Murid

×

99 SD di Kabupaten Semarang Tak Dapat Siswa Baru, Guru Door to Door cari Murid

Sebarkan artikel ini
PPDB Kabupaten Semarang
Para siswa berkegiatan di SDN Sugihan 03 Tengaran, Kabupaten Semarang. (Arie Budi Kristanto/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2023 ini sudah selesai dilaksanakan pada pertengahan bulan April lalu, termasuk di wilayah Kabupaten Semarang.

Namun sayangnya, usai proses PPDB Online untuk Sekolah Dasar (SD) rampung, masih banyak SD di wilayah Kabupaten Semarang yang kekurangan siswa baru pada tahun ajaran ini.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Total ada 478 SD di Kabupaten Semarang. Dari jumlah tersebut, masih ada 99 SD yang sama sekali tidak mendapatkan siswa baru pada proses PPDB Online 2023 ini. Sisanya, ada beberapa SD yang hanya mendapatkan 1 sampai 9 siswa baru.

Salah satu SD yang tidak mendapatkan siswa baru pada proses PPDB Online adalah SDN Sugihan 03 Tengaran, Kabupaten Semarang.

Akibat tak mendapat siswa, pihak sekolah sampai harus mencari siswa baru yang mau bersekolah di SD tersebut.

Kepala SDN Sugihan 03 Tengaran, Kabupaten Semarang, Septina Ika Kadarsih mengatakan, pada PPDB Online tahun ini pihaknya mendapatkan nol siswa yang mendaftar. Hal tersebut juga pernah terjadi pada tahun sebelumnya.

“Kami nol siswa yang mendaftar. Akhirnya kami mencari siswa sendiri yang mau bersekolah dengan berbagai cara,” katanya, Senin 5 Juni 2023.

Guru cari siswa door to door ke rumah warga

Septina menjelaskan berbagai upaya pihaknya lakukan untuk menarik minat siswa dan orang tua agar mau bersekolah di SDN Sugihan 03 Tengaran itu.

“Kami melihat data mana anak-anak yang tidak sekolah TK tapi usianya sudah memenuhi syarat masuk siswa SD. Kami lakukan pendekatan ke mereka untuk mau sekolah di sekolahan kami. Selain memilah data yang ada kami juga melakukan cara door to door ke rumah-rumah warga,” jelasnya.

“Door to door ini terus kami lakukan sampai Januari 2024 nanti untuk persiapan mencari siswa pada tahun ajaran tahun depan yakni 2024. Agar hal-hal seperti ini tidak lagi terjadi di sekolah kami,” tambahnya.

Tinggalkan Balasan