SEMARANG, beritajateng.tv – Polisi membantah menggunakan peluru karet saat penanganan ricuh suporter PSIS Semarang di Stadion Jatidiri pada hari Minggu, 22 Desember 2024 lalu.
Seperti diketahui, aksi damai suporter PSIS pada laga kandang PSIS Semarang melawan Malut United pada Minggu, 22 Desember 2024 lalu berujung ricuh. Satu orang suporter dari kelompok Snex diduga terkena tembakan peluru karet.
Kabidhumas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Artanto membantah personel pengamanan menggunakan peluru karet. Menurutnya, pengamanan selama laga telah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).
“Pada prinsipnya pihak kepolisian kemarin melakukan pengamanan di Stadion Jatidiri ini sesuai dengan SOP,” kata Artanto ke awak media di Mapolda Jawa Tengah, Jumat, 27 Desember 2024.
BACA JUGA: Ratusan Suporter PSIS Aksi di Mapolda Jawa Tengah, Kecam Tindakan Represif Aparat, Tuntut Yoyok Out
Ia menegaskan, aparat kepolisian tidak membawa peluru karet saat pengamanan laga PSIS di Stadion Jatidiri. Sebelum bertugas, personel pengamanan melalui pemeriksaan oleh Divisi Provos Polri untuk memastikan kelayakan personel untuk bertugas.
“Kita tidak membawa peluru karet dan tentunya sebelum pelaksanaan kegiatan anggota sudah diperiksa oleh Provos sebelum pelaksanaan tugas,“ bebernya.
Selain tembakan peluru karet, suporter PSIS juga menyebut polisi menggunakan water canon dalam membubarkan massa aksi. Padahal, aksi berlangsung damai dan kondusif.