SEMARANG, beritajateng.tv – Minggu, 24 November dini hari menjadi cerita kelam tidak hanya bagi keluarga Gamma Rizkynata Oktafandy, tapi juga masyarakat Indonesia.
Gamma, seorang siswa SMKN 4 Semarang, meregang nyawa di tangan seorang anggota polisi bernama Aipda Robig Zaenudin. Hari ini, tepat 40 hari Gamma meninggalkan keluarga, kerabat, dan sahabat untuk selamanya. Kepergian Gamma yang mendadak benar-benar memberikan duka bagi orang sekitarnya. Terutama sang nenek.
Nenek Gamma bahkan sempat mengalami trauma. Ia merasa ketakutan berlebih setiap kali mendengar suara kendaraan melintas depan rumahnya.
“Awal dua minggu pertama nenek masih trauma, terutama kalau ada orang tidak dikenal lewat depan rumah, ia pasti nelepon-nelepon. Kalau sekarang sih udah agak mendingan daripada kemarin,” ungkap kerabat Gamma, Nur Salam usai menghadiri Aksi Kamisan di depan Polda Jawa Tengah, Kamis, 2 Januari 2025.
Nursalam mengungkapkan, korban adalah cucu kesayangan sang nenek. Mereka tinggal bersama sejak almarhum masih kecil. Setelah ibu korban meninggal dunia, nenek menjadi pengganti peran ibu, menyiapkan segala kebutuhan Gamma sehari-hari.
Karena itu, nenek pula yang menjadi salah satu orang yang merasa paling kehilangan atas kepergian siswa SMKN 4 Semarang tersebut.
“Nenek ini pengganti ibu kan. Nenek biasanya menyibukkan diri menyiapkan segala sesuatu untuk Gamma, sekarang kan tidak lagi,” sambung Nursalam.