SEMARANG, beritajateng.tv – Dinas Pendidikan Kota Semarang mencatat ada 475 anak yang terpaksa berhenti melanjutkan pendidikan atau putus sekolah pada berbagai jenjang.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Bambang Pramusinto, menyampaikan data ini dalam program bertajuk “Bambu Apus” atau Bergerak Bersama Bantu Anak Putus Sekolah.
Program tersebut bertujuan memetakan penyebab anak berhenti bersekolah serta langkah untuk mengembalikan mereka ke jalur pendidikan.
“Kami menemukan ada 475 anak putus sekolah melalui aplikasi Bambu Apus. Alasannya beragam,” ujar Bambang, Sabtu, 4 Januari 2025.
BACA JUGA: Dua Sekolah Swasta di Kota Semarang Ajukan Akuisisi Menjadi Negeri, Ini Daftarnya
Bambang menjelaskan, faktor ekonomi menjadi salah satu alasan utama anak-anak ini berhenti sekolah. Selain itu, ada juga yang memilih untuk tidak melanjutkan pendidikan karena alasan pribadi.
“Kami punya target meningkatkan angka partisipasi sekolah. Anak-anak yang berhenti tetap kami dorong untuk melanjutkan pendidikan,” jelasnya.