SEMARANG, beritajateng.tv – Masyarakat rupanya masih menaruh perhatian pada insiden penembakan tragis yang menewaskan seorang bos rental, IAR (48) yang terjadi di Rest Area KM 45 Tol Jakarta-Merak pada Kamis, 2 Januari 2025.
Dalam sebuah podcast, kedua anak bos rental tersebut membuka suaranya perihal kejadian ini.
Menurut mereka, Rizky Agam dan Muhamma Agam, mengaku sudah meminta pendampingan dari Polsek Cinangka untuk mengejar mobil.
BACA JUGA: Tak Sebut Penodongan Senjata oleh TNI, Polisi Bungkam Fakta Sebenarnya Penembakan di KM 45
Namun pihak polisi menolak permintaan tersebut. Dari sana, kedua anak bos rental mobil tetap bersikeras untuk mengejar mobil.
Adapun situasi ini, mereka klaim, sudah sangat mendesak. Alasan di balik ini karena perangkat dua dari 3 GPS yang dipasang di mobil sudah dilepas oleh pelaku.
“Udah urgensi banget soalnya Om Ded. Sudah urgensi dan alat kita pun sudah ada yang cabut, jadi kalo misalnya kita nggak sigap bisa jadi hilang mobil kita itu,” kata anak bos rental dalam sesi Podcast Close The Door Deddy Corbuzier, Rabu 8 Januari 2025.
“Karena waktu itu GPS tinggal satu,” ungkapnya.
BACA JUGA: Pantesan! Begini Pengakuan Pengusaha Rental Mobil asal Jogja: Gak Heran, di Pati Memang Sarang Mafia
Menurut kedua anak korban, pihak rental mobil memang sengaja memasang tiga GPS di lokasi yang tersembunyi dan sulit untuk penyewa temukan.
Namun, pelaku di duga memiliki alat khusus untuk mendeteksi dan mencabut GPS tersebut. Praktik yang terkenal sebagai Laundry GPS ini kerap digunakan oleh pelaku kriminal untuk menghindari pelacakan.
Sebagai informasi, Penyelidikan kasus penembakan bos rental mobil di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak, masih terus berlanjut.
Dua dari empat pelaku yang terlibat sudah ditangkap, sedangkan dua pelaku lainnya masih buron.