SEMARANG, beritajateng.tv – Sebanyak 30 anak-anak mengikuti pelatihan menari di Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sabtu, 18 Januari 2025 pagi. Pelatihan seni tari gratis itu bertujuan untuk melestarikan tarian tradisional secara lebih luas.
Pelatih Tari, Ayu Nur Hidayah menjelaskan, pelatihan menari di Perpustakaan Daerah Jawa Tengah ini merupakan fasilitas RBM (Rumah Belajar Modern). Di RBM, tidak hanya menari saja, tetapi ada juga pelatihan menyanyi, mewarnai, kerajinan tangan, pembelajaran Bahasa Inggris, dan lainnya.
“Kegiatan ini dulunya rutin digelar sejak tahun 2015. Tapi terhenti paska Pandemi Covid-19. Mulai tahun lalu mulai berjalan lagi tapi penyelenggarannya per-batch,” kata Ayu kepada beritajateng.tv, Sabtu 18 Januari 2025.
BACA JUGA: Dinas Perhubungan Bakal Tambah Titik Parkir Elektronik di Semarang, Ada Zonasi dengan Tarif Berbeda
Ayu menuturkan, pelatihan menari ini nantinya akan berlangsung setiap hari Sabtu, dari pukul 09.00 hingga 11.00 WIB. Istimewanya, semua peserta bisa mengikuti kelas tanpa membayar sepeserpun.
Nantinya, setelah 10 kali pertemuan atau setelah pembelajaran selesai, para siswa mendapat sertifikat dari Dinas Arsip dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah sebagai bukti telah mengikuti pelatihan menari.
“Nggak nyangka yang datang sebanyak ini, lebih dari 30 peserta, mungkin karena tanpa biaya dan bersertifikatnya,” papar Ayu.
Lestarikan budaya
Lebih lanjut, Ayu sendiri merupakan pendiri di Sanggar Gendhis. Di pelatihan menari ini, ia mengajarkan sejumlah tari tradisional. Seperti Tari Semarangan, Tari Geol Denok, Tari Banyuwangi, dan lainnya.
