Scroll Untuk Baca Artikel
Pendidikan

Drama Gagal Finalisasi PDSS Muncul Tiap Tahun, Pengamat: Sekolah Kurang Perhatikan Timeline

×

Drama Gagal Finalisasi PDSS Muncul Tiap Tahun, Pengamat: Sekolah Kurang Perhatikan Timeline

Sebarkan artikel ini
Finalisasi PDSS
Pengamat pendidikan Universitas Negeri Semarang (Unnes), Edi Subkhan, saat beritajateng.tv jumpai di Gedung A3 FIPP UNNES, Kamis, 6 Februari 2025 sore. (Made Dinda Yadnya Swari/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Pengamat pendidikan Universitas Negeri Semarang (Unnes), Edi Subkhan, menyayangkan beberapa sekolah yang telat melakukan finalisasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).

Alhasil, siswa eligible di sekolah tersebut terancam tak dapat mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025. Salah satu sekolah di Jawa Tengah yang terlambat melakukan finalisasi PDSS ialah SMKN 2 Solo.

“Sangat disayangkan ya, karena sebagai pihak penyelenggara, terutama di sekolah, kan berarti ada kelalaian atau human error dari pihak admin,” ungkap Edy saat beritajateng.tv jumpai di Gedung A3 FIPP UNNES, Kamis, 6 Februari 2025 sore.

Menurutnya, sekolah bertanggung jawab penuh untuk melakukan finalisasi PDSS, agar ratusan siswa eligible tak terkena dampaknya.

BACA JUGA: Warganet Tuduh Murid Banyak Tak Tahu dan Susah Baca Gegara Kurikulum Merdeka, Ini Kata Pengamat

Karenanya, Edi meminta sekolah mengantisipasi bila terjadi hal tak diinginkan seperti force majeure yang mengakibatkan gagalnya finalisasi.

“Kita perlu membuat satu mekanisme kontrol yang lebih bagus dan responsif kalau ada kendala tertentu, katakalanlah ada force majeure kayak banjir, angin kencang. Kendali semacam ini bisa diantisipasi dengan membuat mekanisme kontrol, monitoring antara pihak sekolah dan penyelenggara di level nasional,” tegas dia.

Edy memberi catatan bahwa finalisasi PDSS bukan semata-mata tanggung jawab admin. Melainkan, kata Edy, kepala sekolah (kepsek) turut memegang tanggung jawab untuk selalu mengecek progres.

“Mestinya yang punya tanggung jawab besar itu bukan sekadar admin saja, tapi kepsek di waktu kritis macam itu dia punya tanggung jawab lebih. Dia harus backup tim, gak bisa kalau cuma mengandalkan admin yang sudah ditunjuk kemudian loss-kan begitu saja, gak bisa,” ungkap Edi.

Sarankan sistem yang fleksibel, Edi harap finalisasi PDSS tak usah “gelondongan”

Berkaca dari kasus terlambatnya finalisasi PDSS, Edi menyebut hal itu lantaran pihak sekolah yang kurang memperhatikan timeline.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan