SEMARANG, beritajateng.tv – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah akhirnya merespons kelalaian SMKN 2 Solo dalam melakukan finalisasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).
Keteledoran itu berujung pada ratusan siswa eligible SMKN 2 Solo terancam tak bisa mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah, Uswatun Hasanah, menjelaskan, tujuan SNBP tak lain ialah untuk memberi kesempatan pada siswa SMA/SMK/MA, baik di dalam dan luar negeri, yang memiliki prestasi unggul untuk masuk PTN Akademik, PTN Vokasi, dan PTKIN tanpa tes.
Adapun kuota calon mahasiswa pada masing-masing perguruan tinggi sebesar 20 persen dari daya tampung secara keseluruhan pada masing-masing Program Studi.
Seleksi SNBP itu, kata Uswatun, mewajibkan satuan pendidikan melakukan pengisian perangkat seleksi yang telah Panitia SNPMB tetapkan. Yakni, melalui PDSS sesuai dengan jumlah kuota pada masing-masing satuan pendidikan.
BACA JUGA: Drama Gagal Finalisasi PDSS Muncul Tiap Tahun, Pengamat: Sekolah Kurang Perhatikan Timeline
Hal itu Uswatun ungkap dalam rilis resminya yang beritajateng.tv terima pada Kamis, 6 Februari 2025 sore.
“Jadwal pengisian PDSS semula adalah 6 Januari sampai 31 Januari 2025. Lalu dapat perpanjangan hingga tanggal 2 Februari 2025 pukul 15.00 WIB. Itu khusus terbatas pada tahapan finalisasi akhir, bukan input data,” ungkap Uswatun.
Pihaknya menyebut, gagalnya satuan pendidikan, termasuk SMKN 2 Surakarta, dalam melakukan finalisasi PDSS penyebabnya bisa tiga hal.
Ketiganya antara lain, jelas Uswatun, ada siswa yang telah sekolah daftarkan sesuai kriteria melakukan pengunduran diri, sehingga sekolah melakukan penggantian siswa untuk pemenuhan kuota.
“Kedua, sekolah melakukan isian PDSS dengan metode impor data siswa dan pelaksanaannya pada tanggal-tanggal akhir, [menyebabkan itu] tidak efektif dan potensi gagal tinggi,” sambung dia.