SEMARANG, beritajateng.tv – Curah hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kota Semarang sejak 30 Januari 2025 menyebabkan genangan di berbagai wilayah, terutama di Kecamatan Pedurungan, Gayamsari, dan Genuk.
Untuk mengatasi dampak genangan yang semakin meluas, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana bergerak cepat dengan mengoptimalkan rumah pompa. Pihaknya juga menerapkan langkah-langkah strategis dan darurat guna mempercepat surutnya air.
Kepala BBWS Pemali Juana, Fikri Abdurrohman mengungkapkan jika pihaknya secara intensif terus melakukan upaya agar genangan bisa semakin surut. Hal ini ia sampaikan dalam rapat khusus penanganan genangan, Kamis, 6 Februari 2025.
BACA JUGA: Mbak Ita Tinjau Pompa Sringin dan Tenggang, Percepat Penanganan Banjir di Semarang
Pada kesempatan tersebut, pihaknya juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat terdampak genangan di wilayah timur, Plumbon, dan Ngaliyan.
“Kami mohon maaf kepada masyarakat yang terdampak genangan. Kami akui bahwa hampir semuanya terjadi akibat pompa Tenggang dan Sringin tidak berfungsi secara optimal,” tutur Fikri.
Namun ia menuturkan jika pompa Kali Tenggang dan Sringin dalam waktu dekat akan menyala sebanyak 5 unit. “Tim penyelam kami telah memperbaiki pompa yang mati. Sehingga Insyaa Allah sebentar lagi dalam dua hari akan menyala 5 unit pompa,” lanjut Fikri.
Meski demikian, ia menegaskan jika proses ini tidak mengurangi upaya pihaknya bersama Pemkot Semarang untuk dapat mengurangi beban masyarakat yang terdampak genangan. “Dua unit pompa di Sampangan juga sudah kita kerahkan sehingga pelan-pelan kita perbaiki upaya menangani genangan,” imbuhnya.
Terkait tanggul kali Plumbon yang jebol, BBWS akan melakukan pemasangan batu kali untuk mengatasi 3 titik di Plumbon yang jebol. “Akan kita kerjakan dalam kurun waktu 7 atau 10 hari,” tutup Fikri.
Salah satu kendala utama dalam penanganan genangan di kota Semarang adalah keterbatasan operasional beberapa rumah pompa utama yang berperan vital dalam mengalirkan air ke sungai dan laut.
Sedikit informasi, kondisi terkini rumah pompa di wilayah terdampak, antara lain rumah pompa Tenggang di mana dari lima unit pompa yang tersedia, hanya tiga yang beroperasi. Sementara dua unit lainnya masih dalam perbaikan oleh vendor. Salah satu penyebabnya adalah tumpukan sampah dan enceng gondok yang menghambat aliran air serta mengurangi efektivitas pompa.
Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, saat ini Rumah Pompa Sringin, pompa masih berfungsi. Tetapi genangan tetap terjadi di Trimulyo dan sekitar Rumah Sakit Islam Sultan Agung. Hal ini akibat adanya sumbatan di saluran air menuju rumah pompa.
Upaya Pemkot Semarang dan BBWS
Untuk mempercepat penanganan dan mengurangi dampak genangan, Pemkot Semarang telah menerapkan langkah-langkah. Antara lain dengan menambahkan mobile pump di beberapa titik. Seperti Rumah Pompa Tenggang sebanyak 1 unit pompa milik BPBD, di belakang Terminal Terboyo sebanyak 1 unit pompa milik DPU. Kemudian Kudu sebanyak 1 pompa milik BPBD, Gebanganom sebanyak 2 unit pompa dari DPU.