Scroll Untuk Baca Artikel
Jateng

Jalan Provinsi Rusak di Jateng Tembus 100 Kilometer, Mungkinkah Lakukan Perbaikan di Tengah Efisiensi? Ini Kata Ahmad Luthfi

×

Jalan Provinsi Rusak di Jateng Tembus 100 Kilometer, Mungkinkah Lakukan Perbaikan di Tengah Efisiensi? Ini Kata Ahmad Luthfi

Sebarkan artikel ini
ahmad luthfi soal perbaikan jalan di tengah efisiensi anggaran
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, saat dijumpai di Gedung Berlian, Kota Semarang, Jumat 21 Februari 2025. (Made Dinda Yadnya Swari/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Anggaran perbaikan jalan di Jawa Tengah terdampak efisiensi.

Sebelumnya, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Ciota Karya (DPUBINMARCIPKA) Jawa Tengah mengungkap, sepanjang 100 kilometer atau 4 persen jalan provinsi di Jawa Tengah mengalami kerusakan yang tersebar di sejumlah kabupaten/kota.

Namun, belakangan terjadi pengurangan anggaran perbaikan jalan yang semula Rp100 juta menjadi Rp30 juta per kilometer.

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, turut merespons rencana perbaikan jalan provinsi di Jawa Tengah, di tengah gempuran efisiensi oleh Pemerintah RI.

Luthfi mengaku, pihaknya sudah bertemu dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk membahas hal tersebut.

Mantan Kapolda Jawa Tengah itu menegaskan, efisiensi yang Pemprov Jawa Tengah lakukan tak memangkas anggaran.

“Pertama, saya sudah lakukan kolaborasi dengan Pemerintah Pusat, yaitu PUPR. Kemudian yang kedua, kita sudah melakukan efisiensi. Efisiensi itu tidak menghapus ya, saya ulangi, namanya efisiensi itu tidak hilang, ada [anggarannya],” ucap Luthfi saat beritajateng.tv jumpai di Gedung Berlian, Kota Semarang, Jumat 21 Februari 2025.

BACA JUGA: Cerita Juragan Bus Siasati Dampak Efisiensi Anggaran di Pemerintahan, Omset Turun Hingga Awak Bus Alih Profesi

Perbaikan jalan provinsi yang rusak itu optimis Luthfi dapat lakukan. Ia menyebut, Jawa Tengah memiliki Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang mampu mendukung perbaikan tersebut.

Pihaknya akan menggeser anggaran yang tak perlu untuk perbaikan infrastruktur, misalnya perjalanan dinas maupun rapat tak penting.

“Apalagi kita punya PAD, artinya tinggal menggeserageser, mana biaya yang tidak perlu, ya kita tiadakan. Contoh terkait perjalanan dinas, pelaksanaan rapat, termausk program yang tidak berefek ke rakyat,” ucap Luthfi.

Lebih lanjut, Luthfi mengaku akan segera melakukan perubahan dalam waktu dekat perihal penggunaan anggaran.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran