SEMARANG, beritajateng.tv – Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) puluhan ribu pegawai PT Sritex Grup dan perusahaan lain di Jawa Tengah membawa dampak buruk di bidang ekonomi.
Pakar Ekonomi Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Prof Nugroho Sumarjiyanto Benedictus Maria mengatakan, gelombang PHK yang terjadi di Jawa Tengah menjadi sinyal melemahnya pertumbuhan ekonomi. Aktivitas jual-beli di sekitar perusahaan oleh ribuan pegawai akan terhenti.
“Badai PHK akan sangat berpengaruh terhadap perputaran uang dan kondisi ekonomi Jawa Tengah,” ungkap Nugroho kepada beritajateng.tv, Senin, 24 Maret 2025.
BACA JUGA: Efisiensi Anggaran, Ratusan Non ASN RSUD di Pati Terancam PHK
Menurutnya, PHK dan lesunya ekonomi memiliki kolerasi yang berkisambungan. Ia khawatir, PHK akan melemahkan daya beli masyarakat sehingga aktivitas ekonomi dan perputaran uang pun ikut menurun.
Pasalnya, Nugroho menilai bahwa badai PHK pegawai akan mempengaruhi beberapa sektor sekaligus. Baik formal maupun informal.
“Sektor yang jelas terpengaruh banyak, antara lain perdagangan ritel, sektor informal seperti warung dan toko kecil, sektor transportasi, dan masih banyak yang lain,” sambungnya.
Janji lowongan kerja dan pesangon untuk eks pegawai PT Sritex
Lebih jauh, ia meminta pemerintah untuk segera ikut turun tangan menangani permasalahan ini. Terlebih, pemerintah telah menjanjikan lowongan kerja serta pemberian pesangon.